Sabtu, 14 Mei 2016

Tips Berkomunikasi dengan Dosen

Tips Berkomunikasi dengan Dosen

Berkomunikasi dengan dosen melalui media sosial (sms, e-mail, dll) tentu tidak boleh sembarangan layaknya kita berkomunikasi dengan teman sebaya. Jangan sampai, kita memusingkan dosen dengan bahasa sms kita yang "alay" atau tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dari beberapa pengalaman penulis dan teman-teman, tata cara kita berkomunikasi dengan dosen ternyata bisa memengaruhi nilai tugas kita, loh! Nah, sudah tahu belum, tips dan tata cara yang baik?

1. Kenali Dosenmu


Wajib hukumnya mengenali dosen yang akan kita kirimi pesan terlebih dahulu. Dosen memiliki banyak tipe, ada yang perfeksionis, friendly, cuek, ada juga yang killer alias nyeremin banget. Ini pinter-pinternya kita peka terhadap kepribadian dosen, karena jangan sampai kita memiliki tata cara yang buruk ketika mengirim pesan pada dosen yang killer. Wah, bisa celaka nantinya!

2. EMAIL : Berikan Subjek pada E-mail

Selalu berikan subjek pada email. Jangan biarkan dosen menerka-nerka isi dari e-mail kita. Bisa jadi dosen malah tidak mau membuka email karena dianggap kurang penting. Dan jangan lupa, isi subjek dengan se-jelas mungkin.

3. EMAIL : Ganti Dulu E-mail Mu yang Beralamat Aneh

Ketika sudah lelah mengajar dari kampus, Bu Eka mengecek handphonenya. Ada email masuk dari "syubidamsyalalawarwerworsukamakan@syalala.com". Bu Eka pun malas membaca pesan dan langsung bersiap untuk tidur. Padahal, e-mail tersebut berisi kuisioner penting yang harus diisi oleh Bu Eka dan ber-deadline keesokan harinya. Pemilik email "syubidamsyalalawarwerworsukamakan" pun sedih meratapi nasib nilai tugasnya ketika tahu bahwa Ibu Eka tidak membuka email tersebut.

Segera buat kembali sebuah alamat email kita jika bernama aneh. Alih-alih dibaca, malah segera dihapus karena dikira spam nanti. Coba ganti dengan nama yang wajar-wajar saja, seperti "susisusanti16" dan lain sebagainya.

4. EMAIL : Matangkan Isi E-Mail

Pada bagian isi e-mail, awali dengan perkenalan (nama, nomor induk mahasiswa, kelas, dan tujuan menulis email secara umum). Lalu, tuliskan secara detail apa yang ingin disampaikan kepada dosen. Akhiri dengan ucapan terima kasih dan salam. Hindari mengosongkan isi email, lalu hanya mengirimkan attachment file yang ingin dikirimkan. Selain kurang sopan, jangan menambah tugas dosen untuk mencoba menebak siapa diri kita dan apa maksud file yang kita kirimkan.

5. Gunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar!

"Met Paghi Pak Susanto. Sy Rhina maba 2016. sy mw tny nnti sore apaqah jd adha kls pnggnti ea? mksh ea pak."

Terbayang, kan, betapa sulitnya memahami isi sms dari gambar di atas? Hindari menggunakan singkatan, dan selalu gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Malu dong, sudah mahasiswa gitu loh! Masa masih menggunakan bahasa "alay" yang notabene sulit dimengerti. Kalau dengan dosen yang friendly, mungkin masih bisa diterima. Namun jika sudah yang perfeksionis ditambah killer, hiiiiy, takuuut!

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search