JAKARTA - Puasa di bulan Ramadan merupakan ibadah yang harus dijalankan setiap umat Islam. Di saat bersamaan, umat Islam juga harus tetap menjalankan aktivitas rutin, termasuk bekerja. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, apalagi bagi mereka yang berangkat ke kantor menggunakan mobil.
Bukan rahasia lagi bila mengemudi dalam kondisi perut kosong atau haus tidak nyaman. Untuk itu selama berpuasa umat Islam harus mengetahui titik maksimal dari kekuatan tubuh, supaya bisa tetap fokus menyetir.
Menurut Alexandra Asmasoebrata, pembalap perempuan Asian Formula Renault (AFR), mengemudi di hari biasa dan saat puasa sebenarnya sama saja.
Di hari biasa pun terkadang fisik atau tubuh juga lemas.
"Sebenarnya tips berkendara itu tidak hanya lagi moment puasa ya. Tapi kalau berbicara soal berkendara apalagi di bulan puasa atau di saat-saat kita lelah, kalau tidak kuat kita harus berhenti. Itu saja, jadi kita harus sadar diri," katanya.
Perempuan yang akrab disapa Andra itu menambahkan, walaupun waktu buka sudah dekat atau bertekad buka di rumah, namun jika kondisi fisik lemah, lebih baik tidak memaksakan diri. Pasalnya tingkat konsentrasi mengemudi saat kondisi lemah atau mengantuk bisa menurun. Hal ini bisa berakibat fatal, tidak hanya bagi diri sendiri tapi juga pengguna jalan lain.
"Jadi kalau ngantuk ya tidur, capek ya istirahat. Jangan mentang-mentang 'ah sedikit lagi buka', terus mengejar biar bisa buka di rumah. Jangan dipaksain karena hal-hal yang dipaksakan tidak berbuah baik buat kita," terang Andra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar