REPUBLIKA.CO.ID, Berpuasa pada bulan Ramadhan wajib hukumnya bagi seluruh umat Islam. Terkecuali bagi mereka yang memiliki penyakit dan kebutuhan khusus, puasa Ramadhan dapat digantikan dengan membayar fidyah.
Bagi orang yang sehat, berpuasa wajib hukumnya untuk dilaksanakan. Akan tetapi, bagaimana dengan mereka yang sudah lanjut usia dan tetap memaksakan untuk berpuasa?
Spesialis Penyakit Dalam Divisi Geriatri FKUI/RSCM Dr. Noto Dwimartutie, SpPD mengungkapkan menurut survei di poliklinik geriatri RSCM sebanyak 95 persen pasien mengaku tetap ingin menjalankan puasa sebulan penuh, meski usianya sudah tak lagi muda. Mereka justru merasa, ketika puasa tubuhnya malah semakin terasa sehat dan bugar.
"Pasien geriatri di poliklinik kami rata-rata memiliki beberapa penyakit seperti diabetes, hipertensi dan penyakit jantung koroner. Meski memiliki penyakit serius, sebanyak 72 persen pasien merasa lebih sehat usai menjalankan ibadah puasa," katanya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Beberapa penilitian dari dalam dan luar negeri memang menunjukkan, pasien geriatri yang berpuasa pada bulan Ramadhan fungsi ginjalnya justru bekerja lebih baik dibandingkan dengan tidak berpuasa. Bahkan, penyakit yang diderita cenderung tidak pernah kambuh ketika menjalankan ibadah puasa.
Sementara menurutnya, kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida serta asam urat yang di derita pasien usia lanjut justru menurun. Untuk efek psikologisnya sendiri, puasa bagi mereka juga diakui dapat menimbulkan rasa tenang dan damai. Hal ini kemudian di dukung oleh pemeriksaan medis yang menunjukkan kadar gula darah yang sangat stabil ketika berpuasa.
"Tapi, jangan senang dahulu karena sebelum menjalankan ibadah puasa pasien geriatri harus memeriksakan kondisinya secara keseluruhan terlebih dahulu. Mereka juga perlu memahami dengan jelas, kondisi perubaham psikologis dan fisiologis yang mungkin akan timbul," katanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar