Ban merupakan satu-satunya komponen pada mobil yang bersentuhan langsung dengan jalan. Maka jangan pernah sepelekan kondisi ban, karena jika terdapat masalah pada “karet bundar” maka bukan hanya kenyamanan yang akan terganggu tapi juga keselamatan Anda.
Agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, ada baiknya lakukan pengecekan rutin kondisi ban mobil Anda. Bagaimana cara-caranya? Berikut ini tips dari Manager Technical Service Department PT Bridgestone Tire Indonesia, Herry Maylanda.
1. Cek Tekanan Angin
Tekanan angin pasti akan berkurang secara alami 1-3 PSI setiap bulannya. Hal ini disebabkan karena molekul udara sangat kecil dan mampu menembus pori-pori karet ban.
Oleh karena itulah tekanan angin harus selalu dicek agar ban tidak kempis, baiknya setiap dua minggu sekali atau setiap ingin melakukan perjalanan jauh. Standar tekanan angin setiap ban berbeda-beda, untuk pastinya dapat dapat dilihat di stiker bagian dalam pintu mobil Anda masing-masing.
Ban kempis adalah masalah serius, karena dapat membuat konsumsi bbm kendaraan semakin boros. Menurut Bridgestone, setiap 30 persen tekanan angin lebih rendah dari seharusnya, mampu mengurangi efisiensi BBM sampai 2 persen. Selain itu ban kempis juga dapat membuat usia ban berkurang, karena gesekan yang ditimbulkan dengan jalan semakin besar dan membuat permukaan ban habis tidak merata.
2. Cek Keausan Ban
Tingkat minimum keausan ban, dapat dilihat melalui lambang TWI (Tread Wear Indicator atau Indikator Keausan Ban) yang ada di sisi luar sebuah ban. Biasanya lambang TWI ini ditandai dengan karet menonjol pada ceruk salah satu alur ban.
Jika tapak ban Anda sudah sama tingginya dengan TWI, maka sudah seharusnya ban diganti dengan yang baru. Pasalnya kalau tidak diganti, besar kemungkinan akan menyebabkan hydroplaning (ban tidak mampu membuang air dengan baik) mengakibatkan kendaraan mudah tergelincir di jalanan basah.
3. Lakukan Rotasi Ban
Keausan pada ban bisa saja tidak tidak merata, karena beban masing-masing ban berbeda. Misalnya ban depan biasanya akan lebih cepat aus, karena selain digunakan untuk bergerak juga untuk berbelok. Maka dari itu rotasi ban harus dilakukan, Bridgestone menyarankan setiap 5.000 km.
Selain rotasi, Bridgestone juga menyarankan spooring dan balancing dilakukan setiap 10.000 km. Hal ini dimaksudkan agar roda dan ban dapat bergerak dan berputar dengan sempurna, sehingga berkendara lebih aman dan nyaman.
4. Cek Ban Cadangan
Ban cadangan sering dilupakan, padahal itu adalah ban yang sangat penting jika terjadi masalah di jalan. Maka dari itu, cek secara berkala (minimal setiap bulan) tekanan anginnya agar ketika dibutuhkan, ban cadangan selalu dalam kondisi prima.
Mengisi tekanan angin dengan nitrogen akan menjaga ban tidak cepat kempis, dibandingkan mengisi dengan udara biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar