
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok menguraikan beberapa tips untuk menjadi orang nomor satu di ibukota. Menurutnya yang diutamakan adalah otot dan jantung yang kuat dibanding kepintaran.
Memiliki otot dan jantung yang kuat menurut Ahok, bertujuan untuk mengantisipasi adanya demonstrasi, serta harus kuat menghadapi cibiran dan hinaan dari warga yang kontra terhadap kepemimpinan seorang gubernur.
"Jadi gubernur di Jakarta enggak usah pintar-pintar. Yang penting otot agak kencang karena banyak demo, kalau demo larinya mesti kencang nih otot. Jantung juga mesti kuat karena dikata-katain, dimarah-marahin melulu. Kan bahaya kalau jantungnya enggak kuat," kata Ahok di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (1/6/2016).
Suami Veronica Tan ini kemudian mengisahkan perjalanan panjangnya hingga menjadi seorang gubernur. Dia menceritakan, jabatan yang diembannya sekarang hanyalah sebuah keberuntungan.
"Masuk UI gagal, ITB juga gagal. Terus saya masuk Trisakti yang biayanya mahal. Makanya waktu saya jadi Bupati saya kirim empat anak kuliah di Trisakti, satu kuliah jurusan yang sama dengan saya. Itu betul-betul terbukti dia lulusnya IP-nya 3,85 dan 3,9 kalau saya IP-nya 2,7 pas-pasan," ungkapnya.
Meski versi Ahok menyebutkan kepintaran bukanlah syarat utama, namun mantan Bupati Belitung Timur itu mengharapkan tak ada satupun anak-anak di Indonesia yang putus sekolah karena keterbatasan dana.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri lanjutnya akan memberikan biaya hidup sebesar Rp18 juta per tahun bagi calon mahasiswa yang masuk ke perguruan tinggi negeri untuk meringankan beban mereka.
"Kalau masuk swasta bagaimana? Swasta saya enggak berani janjiin tapi Insya Allah. Kami punya yayasan beasiswa Jakarta, tapi kalau masuk perguruan tinggi yang (berbasis) agama kami bantu dengan Bazis DKI, jadi Bapak-Ibu yang bayar zakat. Itu kami pakai buat bangun masjid dan biayain anak sekolah," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar