REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebaran merupakan momen berharga untuk berkumpul bersama keluarga besar. Momen penting ini tentu akan terasa kurang lengkap tanpa kue khas lebaran, seperti nastar, putri salju, hingga kastengel.
Celebrity Chef, Karen Carlotta, mengatakan, lebaran selalu identik dengan kue-kue kering. Kue kering adalah kue berbahan dasar terigu yang memiliki tekstur renyah karena kandungan air yang rendah.
Menurutnya, membuat kue kering sebenarnya mudah, asalkan benar-benar mengikuti resep. Yang membuat kue kering gagal biasanya adalah tidak sesuainya takaran dalam resep dengan takaran yang digunakan.
“Bikin kue enggak bisa pakai gula secukupnya, terigu secukupnya. Semua ada takarannya. Kalau gagal, mungkin takarannya yang kelebihan,” ujar Karen, saat ditemui di Menteng, Jakarta, Kamis (2/6).
Jika telah terbiasa dengan pembuatan kue kering, dengan sendirinya akan tertarik untuk berkreasi dengan bahan-bahan pembuat kue. Kreasi bisa dilakukan mulai dari bentuk dan hiasan (topping), hingga rasa dan resep baru.
Untuk kue kering lebaran, Karen mengatakan para ibu bisa mencicil membuatnya sejak dua bulan sebelum hari raya. Waktu yang panjang tidak menjadi masalah karena kue kering lebih tahan lama dibandingkan dengan kue basah. “Adonan kue kering pun tahan lama, asal disimpan di dalam kulkas. Kalau mau dipanggang, bisa tinggal pakai,” kata dia.
Ia menuturkan, tips utama membuat kue kering yang enak adalah dengan memadukan margarin berkualitas dan butter di dalam resep. Margarin dapat membuat kue lebih renyah, sedangkan butter bisa menambah rasa dalam kue.
Jika hanya memakai butter, adonan kue akan sulit digilas. Sebab butter memiliki sifat cepat lumer, sehingga harus dipadukan dengan margarin yang membuat adonan lebih lembut. “Perpaduan margarin dan butter berpengaruh juga pada tekstur dan juga aroma kue,” jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar