BAUBAU, KOMPAS.com – Bagi penderita penyakit diabetes dengan kadar gula yang tinggi dianjurkan untuk tidak menjalani Puasa selama bulan Ramadhan. Pasalnya, jika dipaksakan, justru akan membahayakan tubuh penderita diabetes itu sendiri.
Menurut dokter Spesialis Penyakit Dalam Siloam Hospital Buton, dr Akhyar Albaar SpPD, dalam seminar Menjaga Kesehatan dan Asupan Nutrisi bagi Penderita diabetes Selama Berpuasa, di Rumah Sakit Siloam Buton, Minggu (12/6/2016), ada empat kelompok penderita diabetes yang dianjurkan untuk tidak berpuasa.
“Pertama, penderita yang menggunakan insulin dua macam, malam dan setiap mau makan. Kemudian, penderita diabetes yang sebelum makan kadar gulanya mencapai 250 mg/dl atau lebih dari 300 mg/dl. Lalu, penderita yang menjalani cuci darah dan penderita yang infeksi,” kata Akhyaar.
Selama ini penderita diabetes memiliki pandangan, kalau tidak makan, maka kada gula darahnya akan menurun. Namun menurut Akhyaar, tidaklah demikian.
“Ketika kadar gulanya terlalu tinggi dan kita paksakan berpuasa, maka kadar lemak dan protein dihancurkan. Ini yang menjadi racun yang membahayakan pasien dan gula darah akan semakin tinggi,” ujarnya.
Namun, semua kembali kepada penderita diabetes apakah akan tetap berpuasa atau tidak sama sekali. Agar tetap sehat, Akhyar pun memberikan tip bagi penderita diabetes untuk menjalani Puasa di bulan Ramadhan:
1. Saat makan sahur, sebaiknya penderita diabetes lebih baik makan saat mendekati imsak.
2. Saat makan sahur, sebaiknya menggunakan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti beras merah, jagung dan gandum.
3. Pada saat berbuka puasa, hindari makan makanan yang mengandung karbohidrat sederhana seperti kue kering ataupun donat.
4. Pengaturan obat sesuai anjuran dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar