Merdeka.com - Utang bisa membuat kondisi hidup menjadi sangat rumit jika tidak bisa mengelolanya dengan bijak. Namun di sisi lain, utang bisa menjadi penggerak hidup jika digunakan untuk hal yang produktif.
Perencana Keuangan dari Fokus Finansial, Martiana Budiarti mengungkapkan, ada dua jenis utang, yakni utang konsumtif dan utang produktif.
Utang konsumtif bisa juga disebut dengan utang jahat karena utang disebabkan oleh pembelian barang yang nilainya cenderung turun mengikuti waktu. Contoh dari utang ini adalah utang kartu kredit, utang KTA (kredit tanpa agunan), pinjaman kendaraan bermotor yang digunakan untuk keperluan pribadi, utang barang elektronik dan juga pinjaman kepada seseorang/lembaga yang mempunyai bunga tinggi (rentenir).
Sementara utang produktif sifatnya berlawanan dengan utang konsumtif. Utang produktif bisa juga disebut utang baik karena utang tersebut digunakan untuk sesuatu yang nilainya positif seiring waktu atau nilai barang yang dibeli cenderung mengalami kenaikan bahkan bisa melebihi suku bunga atau margin utangnya. Contohnya adalah Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), Kredit Pemilikan Apartment (KPA).
Untuk mengelola utang, Martiana mengatakan perlu melakukan analisa utang terlebih dahulu.
"Apakah kita berani mengetahui berapa total jumlah utang yang kita punya? Banyak yang terjerat utang tapi enggan dan menghindar untuk mengetahuinya sehingga masalah jadi lebih parah," kata Martiana kepada merdeka.com, Kamis (9/6).
Martiana memberikan beberapa tips untuk mengelola utang agar tidak menyulitkan hidup.
Berikut penjelasannya:
[idr]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar