Minggu, 12 Juni 2016

Tips Mendaki Gunung Bersalju

DEPOK, KOMPAS.com – Jika Anda sudah biasa mendaki gunung-gunung dengan karakteristik hutan hujan tropis di Indonesia, ada pilihan gunung-gunung bersalju yang menawarkan sensasi petualangan lain. Namun, tentu persiapan yang dibutuhkan berbeda dengan pendakian-gunung-gunung di area tropis.

Pendaki Tujuh Puncak Dunia asal Indonesia (Indonesia’s Seven Summiter) dari Wanadri, Nurhuda (28) kepada KompasTravel memberikan beberapa tips untuk pendaki pemula sebelum mencoba mendaki gunung-gunung bersalju.

Berikut tips yang bisa diperhatikan dan dilakukan sebelum mendaki dari Nurhuda atau akrab disapa Huda saat ditemui di acara Ngabuburit #Ultra7 & Caterva "Himalaya's Summit Experience & Adventure Journalism di Kampus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jakarta.

Persiapan fisik

Kegiatan mendaki gunung tentu memerlukan fisik yang prima. Huda mengatakan, latihan fisik yang bisa dilakukan adalah jogging atau trail running. Frekuensi latihan fisik berupa lari bisa sebanyak dua hingga tiga kali seminggu.

Untuk menu latihan, secara umum bisa dilakukan selama tiga bulan sebelum mendaki gunung. Huda menambahkan target pencapaian lari bisa ditingkatkan setiap bulan dalam masa latihan.

"Kalau untuk latihan menambah ketinggian, bisa bermain di jarak atau waktu. Kalau memungkinkan jaraknya bisa ditambahkan. Seminggu sekali jaraknya bisa ditingkatan misalnya minggu setelahnya naik jadi 15 atau 21 kilo," kata Huda.

"Kalau gak bisa, berarti main di waktu. Atau kalau gak memungkinkan, target waktu bisa ditingkatkan. Misalnya lari 15 kilometer (selama) satu jam setengah, dikurangi jadi satu jam. Itu yang jadi target," tambah Huda.

Arsip Mahitala Unpar Perjalanan tim menanjak dengan penuh salju menuju Puncak Gunung Aconcagua
Menu makan

Selama masa latihan, menu makan juga mesti diperhatikan. Menurut Huda, nutrisi dari makanan yang dikonsumsi adalah hal yang mutlak dipenuhi. Menu-menu empat sehat lima sempurna merupakan makanan yang bisa dikonsumsi.

"Karena nanti pas pendakian itu kita memang butuh nutrisi banyak. Makanya kalau buat makanan untuk pendakian gunung, kita menimbun lematk atau nutrisi. Disarankan nutrisinya harus lebih bagus. Nutrisinya bisa dari daging, protein hewani, nabati, dan juga buah-buahan," kata Huda.

Riset jalur pendakian

Seperti mendaki gunung di wilayah tropis, riset juga diperlukan saat ingin mendaki gunung-gunung bersalju. Saat riset, unsur-unsur yang perlu diketahui seperti jarak pendakian per hari, jarak pergerakan untuk menambah ketinggian saat mendaki, suhu di gunung, musim terbaik untuk mendaki dan faktor-faktor lain yang mendukung untuk membuat rencana perjalanan.

Menurut Huda, proses riset bisa dimudahkan dengan mesin pencari seperti Google. Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah informasi tentang pergerakan perpindahan ketinggian. Hal itu berpengaruh kepada kemampuan setiap tubuh orang untuk menyesuaikan diri terhadap ketinggian.

"Kita sudah punya informasi gunungnya lalu bikin itinerary-nya. Per hari itu naik ketinggiannya terlalu jauh. Kalau misalnya googling kan, orang lain bisa (berpindah ketinggian yang jauh) tapi kita belum tentu bisa pergerakan per harinya. Itu yang perlu diperhatikan," tambah Huda.

KOMPAS/HARRY SUSILO Tim Bravo Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia dari Wanadri bersiap menyusuri jalur es puncak Nggapulu atau puncak Soekarno di ketinggian sekitar 4.700 meter di atas permukaan laut (mdpl), kawasan Pegunungan Jayawijaya, Papua, Senin (19/4/2010). Pendakian ke daerah puncak Nggapulu ini sebagai ajang pengenalan medan dan aklimatisasi bagi tim sebelum menuju puncak Carstensz Pyramid atau Ndugu-Ndugu yang berada di ketinggian 4.884 mdpl.
Operator pendakian

Untuk pendaki pemula, Huda menyarankan untuk menggunakan bantuan operator pendakian. Hal itu berguna untuk memudahkan konsultasi tentang rencana pendakian gunung-gunung yang akan didaki.

Menurut Huda, operator pendakian juga relatif membantu secara biaya dibandingkan ketika merencanakan pendakian secara mandiri. Biaya yang dikeluarkan ketika merencanakan akan cenderung lebih mahal karena harus membeli logistik pendakian secara mandiri.

Kostum pendakian

Pendakian gunung bersalju akan ditempuh dengan suhu ekstrim. Hal penting yang perlu dipersiapkan adalah kostum pendakian yang berkonsep layering system.

Huda menjelaskan, layering system terdiri dari tiga jenis yakni base layer, second layer, dan outer layer. Base layer bisa berbahan polyester yang bersifat meneruskan panas tubuh ke bagian luar sehingga tak menyimpan keringat.

"Kalau untuk second layer harus bersifat insulasi misalnya berbahan fleez atau pollar dan juga down. Itu untuk menahan panas tubuh. Outer layer itu yang melindungi kita dari lingkungan luar seperti angin, hujan, dan salju misalnya windbreaker," ungkap Huda.

Twitter Gunung McKinley, gunung tertinggi di Amerika Utara, berganti nama menjadi Gunung Denali.
Peralatan dan perlengkapan pendakian

Saat mendaki, peralatan pendakian juga berfungsi membantu saat berjalan. Huda menyebutkan, untuk ransel saat mendaki relatif sama jika dibandingkan dengan mendaki gunung-gunung tropis.

Peralatan dan perlengkapan pendakian yang secara esensi berbeda adalah kantung tidur (sleeping bag). Jika suhu gunung salju yang ingin didaki berkisar -10 derajat celcius, maka pilihlah kantung tidur yang bisa menghangatkan tubuh hingga -20 derajat celcius.

"Yang penting lagi trekking pole. Menurut penelitian, trekking pole bisa mengefisiensikan tenaga. Untuk sepatu, usahakan memilih ukuran yang lebih besar satu nomor dari ukuran biasa karena nanti saat mendaki akan menggunakan kaos kaki yang berbabhan tebal," pungkas Huda.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search